Archives of Asian-African Conference
- Collection
Archives of Asian-African Conference
Archives of Javanese Dance: Mangkunegaran Dance Arts, 1861-1944
Arsip Belitong Unesco Global Geopark
Dewan Konstituante Republik Indonesia (DKRI), hasil Pemilu 1955 dengan 541 anggota dari berbagai partai politik, bertugas menyusun konstitusi baru menggantikan UUDS 1950. Berkantor di Bandung sejak November 1956, DKRI gagal menyelesaikan tugasnya hingga Presiden Soekarno membubarkannya melalui Dekrit 5 Juli 1959. Dekrit tersebut menetapkan UUD 1945 kembali berlaku dan UUD Sementara dinyatakan tidak berlaku. Arsip DKRI, termasuk buku keanggotaan dan aktivitas yang diselamatkan oleh warga di Jawa Timur, kini diregistrasikan dalam program MKB. Arsip ini penting untuk memahami dinamika politik dan ideologis masa itu, serta memberikan inspirasi bagi penelitian ilmiah di masa depan
Arsip Dagboek Rechtshoogeschool Periode 1925 – 1950
Rechtshoogeschool (RHS), perguruan tinggi hukum pertama di Indonesia, didirikan pada 28 Oktober 1924 di Batavia oleh Gubernur Jenderal Dirk Fock. Lembaga ini membuka pintunya bagi semua bangsa dan berperan penting dalam pergerakan sosial-budaya Indonesia, termasuk menginspirasi Sumpah Pemuda. Catatan penting RHS, Dagboek, terdiri dari dua jilid (1925-1938 dan 1939-1953), mencatat perjalanan akademik mahasiswa, profesor, serta dinamika ujian. Beberapa profesor dan lulusan RHS menjadi tokoh penting, seperti Mohammad Yamin, Amir Sjarifuddin, dan Yap Thiam Hien, dengan total dua belas alumninya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Jilid II juga mencatat dampak Pendudukan Jepang dan transisi RHS menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, menandai kesinambungan kontribusi lembaga ini bagi perkembangan hukum dan bangsa.
Arsip Dewan Perancang Nasional dan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana 1958-1969
Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional karya Dewan Perancang Nasional (DEPERNAS), yang disusun secara sistematis, universal, dan komprehensif dengan nilai-nilai anti
imperialisme, kolonialisme untuk menuju bangsa merdeka yang berdikari. Arsip PPNSB disusun menjadi 17 Jilid, 8 Buku, dan 1945 paragraf yang melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Arsip Pembangunan Nasional Semesta Berencana menjadi tonggak awal Indonesia memiliki pola pembangunan yang sistematis dan terencana antara pusat dan daerah. Dokumen tersebut menjadi pedoman pembangunan masa peralihan yang bersifat
menyeluruh untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur guna memenuhi amanat penderitaan rakyat. Pada sektor ekonomi, pedoman ini menjadi dasar bagi pembebasan rakyat dari pengaruh kolonialisme dan imperialisme, serta meletakkan dasar bagi industri industri yang perlu dikelola oleh negara. Pedoman ini kemudian disahkan melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia Nomor I dan II /MPRS/1960.
Arsip Herbarium Temulawak_ Pengetahuan Lokal dan Teknologi Tumbuhan Obat Indonesia
Temulawak (Javanese tumeric) sejak dulu dikenal oleh banyak etnis Indonesia. Berdasarkan data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) menunjukkan dari 405 etnis sampel, 389 etnis menggunakan Temulawak dalam ramuannya dan sebanyak 69 spesiemen arsip herbarium Temulawak berhasil terdokumentasi. Temulawak dikenal sejak sekitar tahun 1001 di Bali sebagai sesaji dan kesehatan. Penjelasannya juga dapat ditemukan pada buku Pharmacopeae Bruxellensis di Eropa (1641) dan buku kuno Indonesia.
Pada Hari Kesehatan Nasional 2023, Temulawak ditetapkan sebagai tanaman obat Indonesia unggulan oleh Wakil Presiden RI, sedangkan Jamu telah diakui sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO. Sebanyak 2.977 produk mengandung Temulawak. Bahkan komponen terbanyak dari jamu saintifik adalah Temulawak. Peneliti luar negeri juga tertarik melakukan riset Temulawak Indonesia. Media publikasi internasional menunjukkan bahwa Temulawak dikenal di dunia dan berasal dari Indonesia.
Jika arsip ini tidak dicatat sebagai MKB, maka catatan budaya Indonesia mengenai Temulawak sebagai bagian dari budaya Indonesia dapat punah, dan pada akhirnya Indonesia tidak dikenal sebagai bangsa yang memiliki warisan nilai kemanusiaan terutama dalam hal kesehatan. Arsip Temulawak ini penting untuk diingat bangsa, agar bangsa ini gigih untuk mempertahankan warisan dan arsip ini memberikan kekuatan legal untuk mempertahankan warisan hak milik kekayaan Indonesia.
Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900 - 1942)
Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900-1942) berjumlah 192 lembar arsip tekstual dalam 3 Bahasa (Melayu-Tionghoa, Belanda, Mandarin), berisi informasi jaringan dagang batik Lasem yang terkenal dengan julukan Tiongkok Kecil menjadi salah satu produsen batik terbesar di Hindia Belanda bersama Pekalongan dan Solo. Jaringan dagangnya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Banda serta negara jajahan Inggris seperti Singapura dan Malaysia. Koleksi ini memiliki nilai penting sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan jati diri bangsa yang berkaitan erat dengan:
Arsip Kartini: Perjuangan Kesetaraan Gender