Non-Aligned Movement Archives (India)
- IN IND F1
- Collection
Non-Aligned Movement Archives (India)
The UNESCO Global Geopark (UGG) Ciletuh-Palabuhanratu Archives (1995-2000)
The Ciletuh-Palabuhanratu, West Java is a geological nature with geological heritage formed more than 65 million years ago (the Cretaceous Age), recognized as UNESCO Global Geopark (in 2018. The archive collections created in the process of recognition as Global Geopark, acquired by the West Java Provincial Archives, reflect its richness in geological heritage, biological and cultural diversity.
Khazanah Arsip Konservasi dan Pembangunan Kawasan Segara Anakan Cilacap-Jawa Tengah Tahun 1996-2000
Segara Anakan merupakan salah satu laguna terbesar di dunia yang secara ekologis telah rusak akibat eksploitasi besar-besaran dan terus menerus. Hal ini mengancam keragaman hayati dan sumber daya alam di sekitarnya. Penyelenggaraan program Konservasi dan Pembangunan Kawasan Segara Anakan untuk meminimalisir dampak tersebut.
Archives of Javanese Dance: Mangkunegaran Dance Arts, 1861-1944
Arsip-arsip Pembangunan Infrastruktur Pendidikan pada Masa Kolonial (1874-1929)
Arsip Syekh Yusuf Al Makassari Al Bantani (1626-1699)
Borobudur Conservation Archives
Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900 - 1942)
Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900-1942) berjumlah 192 lembar arsip tekstual dalam 3 Bahasa (Melayu-Tionghoa, Belanda, Mandarin), berisi informasi jaringan dagang batik Lasem yang terkenal dengan julukan Tiongkok Kecil menjadi salah satu produsen batik terbesar di Hindia Belanda bersama Pekalongan dan Solo. Jaringan dagangnya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Banda serta negara jajahan Inggris seperti Singapura dan Malaysia. Koleksi ini memiliki nilai penting sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan jati diri bangsa yang berkaitan erat dengan:
Arsip Herbarium Temulawak_ Pengetahuan Lokal dan Teknologi Tumbuhan Obat Indonesia
Temulawak (Javanese tumeric) sejak dulu dikenal oleh banyak etnis Indonesia. Berdasarkan data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) menunjukkan dari 405 etnis sampel, 389 etnis menggunakan Temulawak dalam ramuannya dan sebanyak 69 spesiemen arsip herbarium Temulawak berhasil terdokumentasi. Temulawak dikenal sejak sekitar tahun 1001 di Bali sebagai sesaji dan kesehatan. Penjelasannya juga dapat ditemukan pada buku Pharmacopeae Bruxellensis di Eropa (1641) dan buku kuno Indonesia.
Pada Hari Kesehatan Nasional 2023, Temulawak ditetapkan sebagai tanaman obat Indonesia unggulan oleh Wakil Presiden RI, sedangkan Jamu telah diakui sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO. Sebanyak 2.977 produk mengandung Temulawak. Bahkan komponen terbanyak dari jamu saintifik adalah Temulawak. Peneliti luar negeri juga tertarik melakukan riset Temulawak Indonesia. Media publikasi internasional menunjukkan bahwa Temulawak dikenal di dunia dan berasal dari Indonesia.
Jika arsip ini tidak dicatat sebagai MKB, maka catatan budaya Indonesia mengenai Temulawak sebagai bagian dari budaya Indonesia dapat punah, dan pada akhirnya Indonesia tidak dikenal sebagai bangsa yang memiliki warisan nilai kemanusiaan terutama dalam hal kesehatan. Arsip Temulawak ini penting untuk diingat bangsa, agar bangsa ini gigih untuk mempertahankan warisan dan arsip ini memberikan kekuatan legal untuk mempertahankan warisan hak milik kekayaan Indonesia.
The Indonesian Sugar Research Institute (ISRI/P3GI) is a research institute founded in Pasuruan City by sugar industrialists on July 9 1887. It was first established under the name Proefstation Suikerriet Oost Java. ISRI is the spearhead in the development of the sugar industry, especially in the Asia Pacific. ISRI has played a big role in the development of sugar dynamics in the world,
one of which is the discovery of POJ 2878 which is worldwide. The Indonesian Sugar Archive describes the process of building a scientifically based sugar industry. The existence of sugar archives in Indonesia and elsewhere shows the importance of scientific research as a pillar of the world sugar industry, especially since the last decades of the 19th century.
Until now, this institution is called The Indonesian Sugar Research Institute (ISRI). ISRI has an important role in supporting the sugar industry in the Dutch East Indies and the world. The archives of the proposed sugar research institute are kept by the East Java Provincial Government through the Library and Archives Service and partly by the Indonesian Sugar Research Institute
(ISRI/P3GI).
Several stored archives contain information on the results of long-standing international collaboration between sugar research institutions, which has become the scientific basis for world commercial sugar production, sugar research, technological developments, international cooperation, and the latest discoveries related to the world sugar industry.
The ISRI’s archives proposed in MOWCAP are in the form of textual archives with a total of 174 archive numbers stored at the East Java Province Library and Archives Service. The total number of archives is 108 in the form of textual archives about research and 68 are archives about administration and 67 are photo archive numbers. Besides that, there are 18 textual archive
numbers and 2 photo albums stored in the ISRI’s Library.