Showing 5378 results

Archival description
Print preview View:

4874 results with digital objects Show results with digital objects

G. 22 Pratelan Langen Mataya: Beksa Wireng Sri Kelatarupa, Beksa Wireng Jayengsari

The script regarding the master of two traditional dances:, (1) Beksa Wireng Sri Kelatarupa, (2) Beksa Wireng Jayengsari. Beksa Wireng Sri Kelatarupa. The first dance describes the figure of Mintaraga (wayang purwa – actor figure of wayang) with the story of Arjuna and Sri Kelatarupa. The Beksa Wireng Jayengsari dance describes gedhog / panji with the story of the battle between Panji Klana Jayèngsari and Klana Salyapati. The script of choreography, dance movements, musical notation of gamelan and story background for the dances.

G. 22 Pratelan Langen Mataya: Beksa Wireng Sri Kelatarupa, Beksa Wireng Jayengsari

Naskah ini berisi dua teks pakem tari, (1) Beksa Wireng Sri Kelatarupa, (2) Beksa Wireng Jayengsari. Beksa Wireng Sri Kelatarupa mengambil latar kisah dari wayang purwa lakon Mintaraga, yang mengisahkan pertempuran antara Arjuna dengan Sri Kelatarupa. Sedangkan Beksa Wireng Jayengsari mengambil latar kisah dari cerita gedhog / panji yang mengisahkan pertempuran antara Panji Klana Jayèngsari melawan Klana Salyapati. Berisi panduan koreografi gerakan dan musik pengiring disertai gambar panduan gerakan tari.

D. 143 Cariyos Gedhog: Puspa Pamedhar

The story of Wayang (Javanese Pupper Show) on Panji regarding the Marriage of Prince Panji Kasatriyan of Jenggala and Princess Dewi Galu Sekartaji from Kadhiri. This is a script of storyline for dance performances and Wayang that relate to Panji Tales that includes the choreography, dance movements, musical notation of gamelan and story background.

Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900 - 1942)

  • Collection
  • 1900 - 1942

Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 (1900-1942) berjumlah 192 lembar arsip tekstual dalam 3 Bahasa (Melayu-Tionghoa, Belanda, Mandarin), berisi informasi jaringan dagang batik Lasem yang terkenal dengan julukan Tiongkok Kecil menjadi salah satu produsen batik terbesar di Hindia Belanda bersama Pekalongan dan Solo. Jaringan dagangnya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Banda serta negara jajahan Inggris seperti Singapura dan Malaysia. Koleksi ini memiliki nilai penting sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan jati diri bangsa yang berkaitan erat dengan:

  1. Keberadaan arsip tekstual di Museum Nyah Lasem menggambarkan pergerakan ekonomi, politik dan sosial mikro di kawasan Lasem (Kabupaten Rembang) yang berhubungan dengan pemerintahan, pemangku kepentingan rantai nilai batik Lasem dan hubungan kemanusiaan.
  2. Tempat spesifik yang memiliki nilai penting, yaitu Lasem kota bersejarah yang saat ini sedang berproses sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional sejak 2019.
  3. Hubungan dengan negara atau komunitas lain, antara daerah dan antar provinsi: hubungan terutama dagang dengan komunitas lain, antar daerah dan antar provinsi terekam dalam arsip surat-menyurat beberapa perusahaan batik Lasem.
Results 31 to 40 of 5378