Showing 44 results

Archival description
Only top-level descriptions
Print preview View:

Sukarno Speech: to Build the World Anew

  • ID 15032 F1
  • Collection
  • 1960

On September 30, 1960, 58 years ago at the United Nations Building, New York, the United States of America had an important event that was not only experienced by Indonesia but also by the world. On that day, Indonesia's first President Ir. Sukarno or commonly known as Bung Karno had the opportunity to present ideas in front of state leaders at the United Nations. The speech, entitled To Buid The World Anew, has shocked the world. In Reel this film shows the atmosphere of the 15th UN General Assembly and the welcome of President Sukarno's arrival in the United States. In this video, President Sukarno followed a series of events with US President Dwight Eisenhower and Prince Norodom Sihanouk of Cambodia and a dinner with delegates from the UN General Assembly. In this video, President Sukarno's early part of the speech was also presented at the 15th UN General Assembly. (Video and sound images are a bit clear).

THE BIRTH OF ASEAN (Archives about the Formation ASEAN, 1967 – 1976)

  • ID-ANRI ASEAN
  • Collection
  • 1967 - 1976

The ASEAN Formation archives are a set of documents that record the establishment of the Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) from the five founding countries including namely Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand. The
documents comprise the ASEAN Declaration 1967 and other related archives. These archives consist of 16 textual files, 1 photo, 1 film, 3 audio files and 12 oral history interview recordings.
The archives described the foundation for ASEAN to turn neighbors into cordial friends and trust deficit into mutual trust, not only in the region but also beyond. Furthermore, the archives also provide the evidences that the newly independent countries, the relatively smaller states compared to the competing Great Powers, also have their own agency by which they shape international politics into a more peaceful and stable landscape. The archives also portrayed the role of ASEAN in preventing conflict and
achieving stability in the region where diverse political and cultural situations take place. In addition, ASEAN's diplomatic approach, instilled values, and unique characteristics provide lessons to other regions in the world.

Arsip Tragedi Kemanusiaan Bom Bali 1 Tahun 2002-2021

  • Collection
  • 2002-2021

Arsip Tragedi Kemanusiaan Bom Bali I Tahun 2002 merupakan rekaman peristiwa tragedi kemanusiaan yang dikenal dengan sebutan Tragedi Bom Bali I, lokasi ledakan berpusat di Paddys Café dan Sari Club, Legian Kuta Bali. Dari kejadian tersebut terdapat arsip yang menyebutkan nama-nama korban meninggal sejumlah 202 dan korban luka-luka sejumlah 324 orang serta terdapat juga arsip bangunan yang porak poranda akibat ledakan bom tersebut.
Dampak ledakan yang cukup keras mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan Bangsa, termasuk industri Pariwisata Nasional terpuruk, selain itu berdampak pada aspek politik, ekonomi dan sosial budaya, Pertahanan Keamanan serta Kesejahteraan Masyarakat, khususnya di bidang hukum karena saat itu Indonesia belum mempunyai peraturan perundang-undangan khusus yang mengatur tentang terorisme.
Kejadian ini merupakan sejarah kelam tragedi kemanusiaan bagi Bangsa Indonesia bahkan seluruh Dunia, bahkan 164 korban tewas merupakan warga negara asing. Dari peristiwa tersebut menunjukan bahwa seluruh Dunia menolak dan mengutuk segala bentuk ideologi kekerasan, radikalisme dan tindakan teror yang tidak berperikemanusiaan dengan mengatasnamakan agama.
Dengan terdaftarnya arsip Tragedi Kemanusiaan Bom Bali 1 diharapkan akan dapat menjadi bukti sejarah tragedi kemanusiaan di Indonesia yaitu terorisme sekaligus menggaungkan perdamaian ke seluruh dunia sehingga dapat saling menghargai satu sama lain serta mengutuk keras ideologi yang mengajarkan kekerasan.

Arsip Transmigrasi di Jawa Tengah Tahun 1950 - 1999

  • Collection
  • 1950 - 1999

Transmigrasi merupakan salah satu bentuk perpindahan penduduk yang khas di Indonesia. Selama satu abad pelaksanaannya (1905-2005), dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda dengan istilah “kolonisatie” hingga jaman reformasi, secara demografis transmigrasi belum bisa dikatakan berhasil. Adapun tujuan demografis tersebut yaitu untuk pemerataan jumlah penduduk di suatu wilayah dan meningkatkan kesejahteraan penduduk yang dipindahkan.
Faktor pertambahan penduduk di Jawa Tengah telah mengakibatkan perlunya dilaksanakan program transmigrasi. Pelaksanaan transmigrasi meliputi: pola rekruitmen, sistem sosialisasi, pemberangkatan, dan dampak yang terjadi terkait pelaksanaan transmigrasi. Perubahan yang cukup mendasar dalam kebijakan kependudukan terjadi pada awal Orde Baru terutama melalui pentahapan sejak dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I sampai dengan Pelita selanjutnya. Pemerintah Indonesia telah berhasil mengeluarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1972 Tentang Ketentuanketentuan Pokok Transmigrasi yang menjadi dasar dari pelaksanaan transmigrasi di Indonesia.
Berlanjut ke era reformasi hingga sekarang, transmigrasi merupakan bagian dari pembangunan nasional, mencetak penduduk Indonesia untuk memperkokoh ketahanan pangan dan perekonomian rakyat. Paradigma program transmigrasi berubah menjadi pembangunan berbasis kawasan yang melibatkan seluruh masyarakat di kawasan tersebut.
Arsip Transmigrasi di Jawa Tengah yang tersimpan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 13 daftar arsip mencakup tekstual dan foto sejumlah 5.173 berkas dan 1.783 foto positif.

Results 1 to 10 of 44